Pesisir barat.kabar editornews.id
Adanya dugaan keterlibatan oknum anggota dprd Pesibar mengemuka saat Wartawan menngkomfirmasi PT Crowde di Kecamatan Bengkunat yang diduga menawarkan bantuan fiktip kepada masyarakat. kamis (25/05/2023).
Zahidi selaku admin di kantor PT crowde menerangkan dengan ada nya keterlibatan oknum anggota Legislatif DPRD Pesibar Mat Muhizar menjabat sebagai Ass.dir.PT crowde.
Zahidi juga mengatakan,”setahu saya pengurus atau petinggi nya disini bapak Mat Muhizar. saya juga baru 5 bulan kerja disini jadi setau saya pak Muhizar itu pengurus nya,”katanya.
Zahidi sempat menunjuk kan surat pengunduran diri Mat Muhizar dari kepengurusan PT crowde tapi aneh nya surat pengunduran diri tersebut belum di tandatangini dari bulan Mei tahun 2022 hingga saat ini.
Pada saat di komfirmasi mat muhizar melalui pesan wahtsapp,mengatakan,kalau masalah PT Crowde itu ada struktur nya apa urusan saya, “apa dasar Anda mengata kan saya ada dalam PT Crowde, pokoknya saya tidak tau titik,karyawan bukan pemilik perusahaan bukan ada SK tidak,kenapa di bilang saya ada urusan sama PT Crowde.”kata Mat Muhizar.
Saat ditunjukkan data pengunduran diri atas nama Mat Muhizar yang menjabat sebagai ass.dir.PT crowde dari bulan Mey tahun 2022 hingga saat ini belum di tanda tangani,ditambah lagi dengan pengakuan dari admin PT crowde bapak Mat Muhizar sebagai pengurusnya, lagi.lagi dia membantah.
“Saya tidak ada urusan silah kan kalian kalau mau metindak lanjuti nya saya tidak ngurus urusan itu.”ungkap nya.
Sebelumnya diberitakan ,Korban penipuan berkedok bantuan di Pesisir Barat Lampung mempertanyakan buku rekening Bank Mandiri miliknya yang telah dibuat oleh PT Crawde Cabang Bengkunat.
” jika kami memiliki utang di bank mandiri, berarti kami punya rekening Bank Mandiri kan seharusnya, sementara kami tidak pernah merasa membuat buku tabungan,” ungkap, Warga inisial PD salah satu korban, warga Kecamatan Karya Penggawa, Rabu (24/05/2023).
Menurutnya, jika seseorang berhutang di sebuah bank maka harus memiliki rekening bank yang bersangkutan.
Sementara katanya, hingga saat ini ia tidak pernah merasa membuat atau mengetahui siapa yang membuat rekening tersebut.
” Meskipun kami petani hidup di hutan tapi kami pernah membuat buku tabungan, buku tabungan di bank itu kan tidak bisa dibuat kalau tidak di tandatangani orang bersangkutan langsung, ini yang aneh, siapa yang membuat rekening kami,” ungkap nya.
Terkait Buku rekening, Zahidi juga tidak bisa menjelas kan pada saat Dita nya awak media terkait buku tabungan dan ATM Bank mandiri yang meng atas nama kan pihak peminjam,” nah kalau itu saya tidak tau buku tabungann dan ATM nya bang memang setau saya peminjam itu ada rekening bank mandiri karna duit itu ditranfer melalui rekening peminjam itu setau saya tapi kalau pihak peminjam ini tidak pegang buku tabung nya itu saya tidak tau karna saya disini hanya sebagai admin aja bang,”ungkap Zahidi.(Dodo/Fani).