Lampung Selatan, kabareditornews.id – Kelompok tani Mekar Jaya Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, klarifikasi soal mesin bajak jhondeere bantuan dari Pemerintah yang diduga dijual oleh oknum ketua kelompok tani setempat.
Klarifikasi tersebut bertempat di balai Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi, yang difasilitasi oleh Kepala Desa Sumber Agung, Ali Rohim, dan hadir Komang Agus dan seluruh pengurus dan anggota kelaompok tani Mekar Jaya, dan turut hadir juga Lubhan.
Dalam klarifikasinya, Made Sumbawe yang baru menjabat ketua kelompok tani mekar jaya Desa Sumber Agung, menggantikan Komang Agus menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan jual beli mesin bajak jhondeere bantuan dari Pemerintah kepada Lubhan.
Melainkan, dari hasil musyawarah pengurus bersama anggota kelaompok tani Mekar Jaya Desa Sumber Agung, hanya dikontrakkan dengan nilai 10 juta selama Sepuluh tahun.
“Saya dan kelompok tani Mekar jaya mengontrakkan mesin jhondere bantuan dari pemerintah tersebut ke Lubnan dengan alasan jhondere tersebut masih berkerja dan membajak lahan sawah ataupun kebun punya angota kelompok kami dan bukan di perjual belikan dan kelompok tani di desa sumber Agung Kecamatan Seragi sekarang terbagi 2 (dua) yaitu kelompok tani Mekar jaya dan Mekar sari,” katanya, (22/2/2023).
Selanjutnya, ditempat yang sama, Lubhan yang sebelumnya mengaku dirinya telah membeli mesin bajak jhondeere bantuan dari Pemerintah dari kelompok melar jaya Desa Sumber Agung, menyampaikan permintaan maafnya kepada Media ini, lantaran salah bicara.
“Saya mohon maaf ke rekan media, saat itu saya kecapean sehinga saya memberi keterangan ke awak media klau jhondere tersebut saya beli saya salah bicara dan saya minta maaf ke awak media,” ucapnya.
“Sebenarnya bahwa Jhondere tersebut saya kontrak selama 10 tahun senilai 10 jt dan itupun berdasarkan kesepakatan musyawarah kelompok,” tuturnya.
Sementara, Kepala Desa Sumber Agung, Ali Rohim, pada kesempatan itu, menyampaikan tujuan memfalitasi klarifikasi ini agar masalah ini tidak menjadi simpang siur dan salah praduga.
“Bukan saya membela atau pun melindungi kelompok tani saya hanya meluruskan karena hal ini di wilayah dan tempat saya dan kalau masalah kelompok tani Mekar jaya saya tidak tau menau dan saya cuma melihat berita nya saja,” ucapanya.
“Jadi dengan adanya pertemuan ini dapat di selesaikan dengan baik sehingga tercipta komunikasi dan akal yang sehat, ” imbuhnya, (*/Pebri)