Bandarlampung kabareditornews.id– Ketua Komisi I DPRD Lampung, Yozi Rizal meminta proses rekrutmen P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Abdul Moeloek, Laboratorium Kesehatan Daerah yang tesnya telah dilakukan pada 7 Desember 2022 yang lalu, dapat dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini mengingat terdapat masukan dari masyarakat kepada Komisi I DPRD Lampung, Senin (09/01/2023), bahwa proses rekrutmen tersebut disinyalir sarat dengan kejanggalan.
“Tentu sebagai wakil rakyat yang berupaya tetap aspiratif terhadap setiap masukan dari warga masyarakat, kami harus menyampaikan mengenai pentingnya penghentian segala proses yang menyangkut rekrutmen P3K di RSJ, RSUAB, Labkesda dan lainnya. Karena berdasarkan masukan masyarakat, disinyalir sarat dengan kejanggalan, diantaranya adalah dalam penilaian afirmasi,” ungkap Yozi.
Yozi mengemukakan bahwa dalam penilaian kelayakan calon P3K terdapat tambahan penilaian yang dikenal dengan afirmasi yang mempertimbangkan usia, masa kerja, dan tempat bertugas. “Masukan dari masyarakat yang menghadap kami di komisi 1 adalah adanya kejanggalan pada sisi afirmasi. Misalnya sebelumnya tidak pernah bertugas di instansi tersebut, namun kemudian muncul keterangan bahwa yang bersangkutan – sebutlah si fulan, bertugas di instansi tersebut. Padahal secara faktual tak pernah bertugas. Sekarang zaman keterbukaan, mudah mendeteksi perihal tersebut,” kata politisi Partai Demokrat tersebut.
Pihaknya pun, segera memanggil OPD/BLUD tersebut dalam waktu dekat. “Semoga ada titik terang, agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan. Terlebih kita di Komisi I mendorong pelaksanaan Good Governance di Provinsi Lampung, seperti yang tertuang dalam misi 2 dalam Visi: Rakyat Lampung Berjaya, yakni Mewujudkan Good governance untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan publik,” pungkas Yozi. (koraneditor.id).
Editor : M Fikri
