Lampung Selatan, kabareditornews.id – Temuan Bayi malang terlantar di sebuah Gardu Posronda Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan pada Jumat, malam Sabtu (06/01/2023) sekitar Pukul 20.00 WIB sempat menggegerkan warga setempat.
Informasi tersebut sampai ke Meja Redaksi Media yang tergabung di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten Lampung Selatan.
Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Roslaini di dampingi Koordinator Bidang Kesehatan meninjau langsung di lokasi awal ditemukan bayi malang tersebut yang saat ini di urus oleh warga setempat.
Boman (40) dan istrinya Sitirahayu (38) di kediamannya RT 03 RW 06 Desa Karang Sari, menceritakan kronologi awal ditemukan bayi malang tersebut.
Minggu (08/01/2023)Boman mengisahkan, Bermula ada pemuda dari Dusun sebelah ingin nongkrong sendiri di depan Gereja yang dekat dengan TKP bayi malang itu di temukan.
Pemuda itu mendengar ada tangisan bayi dan ia sorot dengan lampu motornya, terlihat ada selimut di atas balai gardu itu. Dikiranya ada hantu, Ia panik lari cari orang,dan bertemu tetangga saya dan langsung memberi tau dengan saya dan mengajak saya beserta beberapa warga yang duduk dengan saya untuk melihat langsung ke TKP”. terangnya.
Masih kata Boman, “Untuk memastikan nya, saya yang di depan, ternyata bayi beneran. Lalu langsung saya ambil aja. Kondisinya saat itu terbungkus dengan selimut dan mukanya pucat serta bibirnya sudah mulai membiru dengan kondisi masih ada ari ari. Waktu saya bopong masih basah ada darah dan nempel di tangan saya.” Tutur nyaIa melanjutkan,
“Lalu saya bawa pulang dan langsung di salini dan di gendong istri saya. Kemudian kami bawa ke bidan Desa dengan di temani Kadus dan langsung di bersihkan dan di potong Ari arinya oleh Bidan Desa.”. Kisahnya
Dikatakan Boman, temuan Bayi malang itu sudah di laporkan malam itu juga Jum’at malam Sabtu (06/01/2023) ke Aparat Desa setempat dan pihak Kepolisian.
Selanjutnya bayi yang masih berumur beberapa hari itu di bawa ke Puskemas Ketapang untuk di cek Kesehatan dengan Pengawalan Aparat Desa dan Pihak Kepolisian sampai balik ke rumah Boman.
“Kondisi bayi malang ini sudah membaik, di cek dengan pihak Kesehatan dengan Tinggi 49 cm dan Berat badan 3,3 kg.”. Ucap Boman.
Boman dan Istrinya juga mengatakan dari Dinas PPA ( Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan sudah hadir berikut Pendamping Desa.Bagi Boman dan Sitirahayu, temuan Bayi malang itu merupakan anugerah dari Allah (Tuhan Yang Maha Esa). Pasal nya Kedua Pasang Suami istri tersebut telah menikah selama 11 tahun namun belum di karuniai buah hati.
Dihadapan Koordinator Bidang PPA Pospera Rosliani, Boman dan Istrinya siap untuk mengadopsinya, sampai Dewasa.
“Allhamdulilah mungkin ini rejeki saya minta doanya, soalnya kita sudah mulai proses secara Pemerintahan dan harus lewat pengadilan juga. Karna banyak juga yang mau mengadopsinya.Karna sudah banyak info yang akan mengadopsinya. Sementara saya yang menemukan pertama dan memang kami sudah lama merindukan buah hati”. Ujar Boman.
Mendengar sudah ada beberapa pihak lain yang hendak mengadopsi bayi tersebut, membuat hati Sitirahayu terhenyu (sedih)
“Sudah banyak yang mau mengambil untuk di Adopsi, ada pejabat, ada dari adik seorang dokter makanya saya nervous (lemes)”. Ucapnya dengan rawut wajah sedih dan mata berkaca-kaca.
“Mungkin satu jam aja kalau tidak di temukan, kita tidak tau apa yang terjadi kalau lihat kondisi bayi malang ini”. Imbuh Boman.Pasangan suami istri tersebut Berharap mereka bisa mengadopsinya sebagai anak sampai dewasa.(*/Pebri)