Bandarlampung.kabareditornews.id-
Pemerintah Kota Bandar Lampung lakukan sosialisasi secara door to door ke masyarakat terkait pencegahan adanya kasus polio di Kota Bandar Lampung.
Hal ini dilakukan setelah Pemerintah Indonesia menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menegaskan agar Dinas Kesehatan serta petugas puskesmas di lingkungan setempat dapat melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat.
“Untuk masalah polio, sebelum adanya dampak yang terjadi. (Pemkot) sudah umumkan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat di Kota Bandar Lampung dan untuk para ibu hamil harus kita jaga kesehatannya sejak kandungan awal,” ujar Eva Dwiana.
Guna pencegahan secara baik, pihaknya (Pemkot) melalui jajaran Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi secara door to door kepada masyarakat.
Bunda Eva juga mengatakan bahwa di tahun 2023 Pemkot sudah mengalokasikan dana untuk stunting di Kota Bandar Lampung sebesar 2,5 Miliyar.
Plt kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega P mengatakan, untuk Bandar Lampung hingga saat ini belum ditemukan kasus polio yang terjadi seperti di daerah lain.
“Kota Bandar Lampung Alhamdulillah tidak ada, dan ini dibuktikan dengan setiap tahun mengirimkan sampel lumpuh layu yg hasilnya negatif dan hal sebagai pembuktian bahwa lumpuh layu yg ditemukan di Bandar Lampung bukan polio,” ujar Desti.(*)